Pasuruan-Letda Inf Nurkholik Danramil 0819/26 Tosari hadiri Festival Adat Tengger Brang Kulon Dalam Rangka Pembukaan Hari Raya Adat Karo Tahun 2023 di Pendopo Kecamatan Tosari Kab. Pasuruan. Rabu (02/08/23)
Festival Adat Tengger Brang Kulon dihadiri Moh. Haerul Amri, S.P.M.Pd (Anggota DPR RI Komisi 10) mewakili kementrian pariwisata dan budaya, Evira ( Kabid Promosi) mewakili Kepala dinas pariwisata Kab. Pasuruan, Hendi Candra Wijaya, S.KM, M.Kes (Camat Tosari), AKP. Deddy SC.SH.M.H (Kapolsek Tosari), Letda Inf. Nurkholik (Danramil 0819/26 Tosari), Dukun Sekawasan Tengger Brang Kulon, Sesepuh, Pinisepuh Tengger Brang Kulon dan Kepala Desa Se Kawasan Tengger Brang Kulon.
Dalam sambutannya Moh. Haerul Amri mengatakan "Kebudayaan Suku Tengger yang dimiliki oleh Kabupaten Pasuruan harus terus dipertahankan, inilah bentuk kekayaan di Kabupaten Pasuruan, Dengan beraneka ragam budaya maupun suku, bermacam-macam agama, Maka yang sudah sama jangan dibeda-bedakan dan yang berbeda jangan disama-samakan. Artinya kita harus menghargai antara yang satu dengan yang lain. Intinya kita dituntut untuk menjalin kerukunan dan bergotong royong," ungkapnya..
Wafik Imron Kepala Desa Tosari mengatakan "Hari Raya Karo memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Suku Tengger di Gunung Bromo, Sebuah refleksi kehidupan dimana masyrakat akan mawas diri, dari mana sejatinya manusia berasal, dan akan kemana tujuan kehidupan selanjutnya atau disebut Sangkan Paraning Dumadi," kata Wafik.
"Namun demikian, karena masyarakat Tengger yang masuk wilayah administratis Kabupaten Pasuruan di kecamatan lain juga mengikutinya, seperti Kecamatan Puspo dan Tutur (Nongkojajar). Secara keseluruhan, upacara ini diikuti oleh warga di 8 desa, yaitu Desa Wonokitri, Tosari, Baledono, Ngadiwono, Sedaeng, Mororejo, Kandangan dan Podokoyo," tutupnya.
Di tempat yang sama Letda Inf Nurkholik Danramil 26 Tosari mengatakan bahwa Festival Adat Tengger Brang Kulon merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan sebelum pelaksanaan hari raya karo bagi masyarakat Tengger Brang Kulon, Dengan tujuan untuk melestarikan adat istiadat dan budaya nenek moyang masyarakat tengger.
"Saya selaku Danramil sangat berterima kasih dan bangga karena masyarakat disini guyub dan rukun sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar," pungkasnya. ***
Posting Komentar